MANIVESTASI KEMERDEKAAN YANG SESUNGGUHNYA

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Yang ke 72 berasa lebih meriah yang terlihat dari masifnya masyarakat Indonesia mempersiapkan ragam agenda, kegiatan dan hal-hal yang terkait dengannya.


Selama satu bulan penuh warga diminta untuk kibarkan bendera sebagaimana aturan baru Kementerian Sekretariat Negara berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Kemensesneg RI tanggal 15 Juni 2017 Nomor B-545/M.Sesneg/Set/TU.00.04/06/2017 tentang Partisipasi Menyemarakkan Bulan Kemerdekaan Mengibarkan Bendera Merah Putih Serentak yang harus dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.

Sejurus Desa Banyurojo tempat dimana aku tinggal-pun meresponnya hingga Kepala Desa terpilih dengan sigap memberikan himbauan yag ditujukan kepada Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT agar segera mendistribusikan informasi yang ada kepada warga dilingkungannya.

Gayung bersambut, sebagai Ketua RT.03 Banyurojo-pun segera kubuat pemberitahuan dan himbauan kepada warga masyarakat agar segera mengibarkan bendera satu bulan penuh, dan hal ini disikapi baik oleh warga dimana mereka responsif melaksanakan apa yang menjadi himbauan dari Pemerintah saat ini, yang ditindak lanjuti dengan kerja bhakti pengecatan jalan dan pemasangan umbul-umbul di hari Ahad, 6 Agustus 2017.

ARTI KEMERDEKAAN

Untuk para pejuang pendahulu kita yang menjadi pelaku sejarah, kemerdekaan adalah momentum istimewa lepasnya bangsa Indonesia dari cengkeraman dan intimidasi para penjajah. Pun demikian bagi generasi saat ini setidaknya kita harus mampu menghayati dan memaknai buah perjuangan para pahlawan tak sekedar hura-hura belaka yang sifatnya temporer, dan hilang timbul begitu saja.

Jika pada generasi awal pasca kemerdekaan perjuangan mewujud dengan menjaga kestabilan bangsa dari segala sudut (perekonomian, keamanan, politik, dll), serta membangunnya. Estafet yang sampai pada kita saat ini adalah merawatnya dan memupuknya agar senantiasa stabil serta berkembang menyeluruh disegala sisi dan lapisan masyarakat.

Merdeka tak sekedar branding semata yang menjadi simbol tahunan bahwasanya suatu bangsa telah lepas dari belenggu penjajah.

Merdeka merupakan hadiah Agung Pemilik Alam Semesta (Alloh Subhanahu wa Ta'ala) atas perjuangan mempertahankan tanah air, aqidah dan jiwa-jiwa yang tak berdosa Lillahi Ta'ala.

Dirgahayu Indonesiaku, NKRI di sanubari, Merdeka atau Mati, Hidup Mulia atau mati Syahid.

-----

Oleh : Abu Bilal, ba'da dzuhur 26 Dzulqa'idah 1438 H / 18 Agustus 2017, di Magelang, Indonesia.

0 komentar:

Gunakan format [video]youtube-or-vimeo-video-link[/video] jika ingin berkomentar disertai youtube video.
Atau silakan gunakan format [img]image-link[/img] jika ingin berkomentar disertai gambar.