PAHLAWAN, LUPAKU BUKAN TAK HARGAI PERJUANGANMU

Seperti hari biasanya, pagi ini (Jum'at, 10/11) selepas sholat shubuh kusapu halaman dan bersihkan pot-pot bunga yang ditumbuhi beberapa jenis tanaman mulai dari bougenvile, krisan (aster), mawar, mint, dan gelombang cinta, juga beberapa tumbuhan lainnya. Menjadi satu rangkaian, memberi makan kucing seperti fardhu 'ain (wajib yang tak bisa ditinggal) lantaran hal demikian merupakan upaya sederhana dalam berbagi kasih sayang terhadap mahluk-Nya.

Jam meunjukkan pukul 06.17 wib, dan anak-anak sudah selesai mandi untuk bersegera mempersiapkan diri berangkat kesekolahnya.  Sampai ketika kuambilkan pakaian, anak gadisku (Shofi) dengan suaranya yang lantang mantab saja bilang "Bapak....pakai baju putih-merah, ini kan tanggal 10 Nopember, hari Pahlawan !". Seketika itu sembari mengambil baju seragam mereka aku-pun berkata dalam hati, "astaghfirullah....baru tadi malam menyempatkan diri menulis di blog dan membuhi footnote-nya dengan tanggal, tapi lupa kalo hari ini Hari Pahlawan".


Hal yang lumrah memang terlupa akan suatu momen. Akan tetapi terlupa bahwasanya hari ini (10 Nopember) adalah hari Pahlawan tentu saja bukan berarti terlupa akan jasa-jasa dan perjuangan para Pahlawan pendahulu yang telah berjuang dengan jiwa dan raganya mempertahankan Indonesia dari belenggu penjajah. Apalagi saat ini zaman #mncrgknskl, dimana penjajahannya dalam wujud yang berbeda, yang justru lebih parah dari sebelumnya.

Dan atas lupa hari ini mengingatkanku bahwa Presiden Soekarno dahulu pernah berkata, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan panjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan bangsa (saudara) sendiri”.

Dari apa yang disampaikan Bung Karno (panggilan akrab rakyat Indonesia kepada Presiden Soekarno) menyiratkan makna bahwasanya perjuangan melawan penjajah yang bentuk wajah, fisik, asal wilayah, hingga logat bicaranya sama justru lebih sulit dan nyatanya berat.

Kita saksikan bersama saat ini. Bagaimana kita dapati para koruptor yang terang-terang bersalah, merugikan negara hingga milyaran bahkan triliunan rupiah dengan tenangnya melambaikan tangan dihadapan media dan masyarakat. Kita saksikan akhir-akhir ini. Ketika rakyat kecil melakukan kesalahan remeh seperti mengambil potongan kayu untuk menyambung hidup juntrungnya dipidanakan. Ketika ada warga yang diduga melakukan pencurian 'semisal' microphone dibakar masa. Sementara mereka yang jelas-jelas mencuri uang negara lewat proyek e-KTP, pembangunan sarana dan prasarana negara, dan masih banyak lagi proyek lainnya masih bebas melangkahkan kaki menikmati gelimangnya harta buah kerja keras (gombal) mereka.

Ngenes...miris dan tak sampai hati ketika memikirkan kondisi Indonesia saat ini. Mungkin saja jika para pahlawan, sebut nama ; Bung Tomo, Pak Dirman masih hidup saat ini mereka akan mengangkat senjata dan tak gentar membidikkan larasnya kemuka-muka para koruptor dan kawananya, lantas melepaskan pelornya dikepala mereka.

Saat ini saudara menjadi musuh. Kawan menjadi lawan. Dan sekutu menusuk dari berbagai penjuru tak peduli bangsa sendiri yang dirugikan, rakyar yang menderita.

Pada tanggal 10 Nopember ini, sebagaimana pidato Bung Karno kepada seluruh rakyat Indonesia, "Jangan sekali-kali melupakan sejarah".  Bangsa Indonesia besar karena mau menghargai jasa para Pahlawannya dan perjuangannya.

Mengambil ibroh (pelajaran) dari pepatah yang mengatakan, "Pengalaman adalah guru yang terbaik", mari kita terus memupuk kecintaan kita kepada bangsa dan negara Lillahi Ta'ala sebagaimana para Pahlawan pendahulu kita berjuang. Dan jangan mau di/terpecah belah oleh polah tingkah para sengkuni pun kini mereka telah menduduki beragam posisi strategis di Pemerintahan Republik Indonesia yang dahulu lebih dikenal dengan nama NUSANTARA.

-----

Artikel : ABUBILAL Notes.

Diselesaikan pada waktu dhuha di hari Pahlawan (10 Nopember 2017 / 21 Safar 1439 Hijriyyah) , dirumah Pak RT.03 Banyurojo. Sekedar tau, tersematnya link dalam tulisan merupakan sumber referensi atas informasi pihak ketiga.

Mari bersilaturahmi lewat Twitter, Instagram atau Facebook.



Semoga video berikut mengingatkan kita pada perjuangan para Pahlawan pendahulu yang dengan jiwa dan raganya total membela Indonesia Lillahi Ta'ala. Merdekaaa !

0 komentar:

Gunakan format [video]youtube-or-vimeo-video-link[/video] jika ingin berkomentar disertai youtube video.
Atau silakan gunakan format [img]image-link[/img] jika ingin berkomentar disertai gambar.