IHWAL AKSI PEDULI ROHINGNYA 809

Sepekan terakhir linimasa diramaikan dengan pemberitaan terkait Genosida etnis Rohingnya yang dilakukan pemerintah Myanmar dibawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi dan Jenderal militernya Min Aung Hlaing, yang di dukung para teroris tak berambut. Ragam konten dengan tema Rohingnya terproduksi, tak terkecuali video dan juga photo yang menggambarkan betapa kejamnya perlakuan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingnya di Rakhine.

Pewajahan Pengungsi Rohingnya di tempat bermukim sementaranya dekat Kutapalang, di Cox's Bazar. Mereka menunggu uluran tangan dari para Muhsinin. Dia area terbuka, anak-anak memasak sendiri untuk keperluannya. (Foto terolah bersumber : REUTERS/Mohammad Ponir Hossain) 

Merasa peduli dan sakit layaknya satu tubuh, beberapa hari ini beredar info terkait aksi demo Bela Rohingya yang rencananya bakal digelar hari Jum'at (8/9/2017), diikuti beberapa gabungan ormas di Candi Borobudur.

Berdasarkan broadcast di beberapa grub WA yang saya ikuti simpang siur akan pelaksanaan acara masih terjadi lantaran tak juga turun ijin dari Kepolisian, dimana justru pihak Polri menghimbau supaya masyarakat (khususnya kaum muslim) melakukan do'a bersama di Masjid, Musholla, Pondok Pesantren, dan sekolah sekitar, serta melakukan penggalangan bantuan untuk mereka melalui Lembaga/Yayasan/Organisasi resmi yang dapat dipercaya.

Sebelumnya secara viral poster visual pelaksanaan Aksi Bela Rohingnya 809 telah beredar, yang mana hingga saat ini ratusan ormas telah terdaftar, seperti ; FA UIB Jateng-DIY, Front Pembela Islam (FPI), Laskar "Barisan Muda Klaten", dan KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Pemuda Muhammadiyah) Salam.

Meme visual Aksi Bela Rohingnya yang sempat viral (beredar) di WA Grub sebelum ijin pelaksanaan kegiatan didapat.

Menurut Dahnil selaku Ketua Umum KOKAM yang dilangsir kumparan.com, animo masyarakat untuk melakukan aksi solidaritas terhadap muslim Rohingya begitu tinggi. Akan tetapi, Dahnil mengingatkan untuk menunjukkan solidaritas dengan akhlak yang baik.

"Saya paham mereka solidaritasnya tinggi untuk Rakhine (kampung Rohingya di Myanmar, -red), maka solidaritas itu harus ditunjukan dengan akhlak yang baik. Bukan menyudutkan kelompok tertentu, atau menyudutkan Islam itu sendiri," ujar Dahnil.

Sebagai jaminan agar aksi tidak dilakukan di Candi Borobudur oleh sejumlah ormas, Ketua Umum KOKAM inipun diminta untuk turt serta hadir dalam aksi solidaritas di Masjid An-Nur, Mungkid, Kabupaten Magelang.

"Saya akan hadir tanggal 8 ke Masjid An-Nur supaya mereka di sana tidak melakukan demo di Borobudur tapi di tempat lain. Dengan syarat harus menyampaikan akhlak yang baik, karena itulah akhlak Islam yang sesungguhnya," kata Dahnil.

AKSI BELA ROHINGNYA & BOROBUDUR

Cukup menarik sebetulnya, "kenapa aksi pengecaman dan kepedulian terhadap Genosida etnis Rohingnya yang dilakukan pemerintah Myanmar dilakukan di sekitar Candi Borobudur ?"

Atas pertanyaan ini setiap orang dapat menafsirkannya sendiri-sendiri. Namun, jika kita mau berbaik sangka, kemungkinan diputuskannya Aksi Peduli Rohingnya bertajuk Bela Rohingnya Candi Borobudur hanyalah sebagai wasilah agar aksi yang ada mampu didengar dan dilihat seluruh dunia, termasuk masyarakat internasional yang mana harapannya dapat segera mengambil tindakan tegas atas kekejaman demi kekejaman yang dilakukan pemerintah Myanmar saat ini.

Pun demikian, sebagai warga yang beradab dan berakhlak mulia, niatan positif untuk bahu-membahu membantu saudara kita yang tertindas haruslah dibarengi dengan tertibnya kita pada peraturan yang belaku. Perlu kita tahu bahwa Candi Borobudur adalah obyek wisata vital tingkat dunia yang juga lekat dengan spriritualitas agama tertentu. Ditambah lagi pelaksanaan aksi demo dengan tema Bela Rohingnya tidak sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Alih-alih ingin membela dan peduli terhadap kaum muslimin dan etnis Rohingnya, justru jika dipaksanakan umat Islam Indonesia dan saudara kita di Rohingya sana akan semakin tersudut.

Secara langsung kekejaman pemerintah Myanmar didukung para teroris tak berambut tak ada kaitannya dengan Candi Borobudur ataupun umat Buddha di Indonesia. Mirip dengan ISIS yang lekat akan 'kejamnya' dan keluar dari Islam, mereka tak bisa digeneralisasi terhadap Islam mayoritas yang Rahmatan Lil ‘Alamin.

Sebagai kaum muslimin yang tertambat iman serta taqwa selayaknya memberikan contoh bahwasanya Islam menjunjung tinggi kebaikan akhlak sebagaimana yang Rasululloh Shalallohu'alaihi wa Sallam contohkan.

ِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlaq.” (HR. Ahmad 2/381, shahih)

AKSI BELA ROHINGNYA YANG BERADAB

Info terakhir terkait pelaksanaan Aksi Bela Rohingnya nantinya bakal dilaksanakan doa bersama, tausyiah, dan penggalangan dana untuk Rohingya setelah Shalat Jum'at di Masjid An-Nur Komplek Pemerintahan Kabupaten Magelang.

Dikatakan Anang selaku Ketua Pelaksana Aksi ini dilangsir Harian Amanah, "kesapakatan bersama Muspida Magelang adalah usai melaksanakan shalat Jumat berjamaah di Masjid An Nur yang berjarak 1,5 kilometer dari Candi Borobudur, akan dilaksanakan doa bersama, tausyiah, dan penggalangan dana untuk Rohingya."

Monggo bagi warga negara Indonesia yang hendak melaksanakan Aksi Bela Rohingnya 809 wabil khusus yang tinggal di Magelang dan sekitarnya, silakan meluruskan niat semata-mata untuk mengharap keridhoan Alloh Ta'ala. Sesungguhnya sebaik apapun tingkah polah manusia tidak akan mendapatkan kecuali buah dari apa yang ia niatkan.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khattab Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya (akan diterima) sebagai hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang hendak dinikahinya, maka ia akan mendapati apa yang ia tuju." (HR. Bukhari & Muslim)

-----

Artikel oleh : ABUBILAL studio, diselesaikan jelang Dzuhur, 15 Dzulhijjah 1438 H/6 September 2017, Ngisor wit ringin.
Mari bersilaturahmi lewat Twitter @ABUBILAL_com atau Facebook Mas Ivan

0 komentar:

Gunakan format [video]youtube-or-vimeo-video-link[/video] jika ingin berkomentar disertai youtube video.
Atau silakan gunakan format [img]image-link[/img] jika ingin berkomentar disertai gambar.