MENGAMBIL FAEDAH DIBALIK RAHASIA KEAGUNGAN HARI AROFAH


“Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikatnya seraya berkata : Apa yang mereka inginkan ?” (HR. Muslim no. 1348).

Sepertiga malam terakhir ini semakin menipis, dan hari Arafah 9 Dzulhijjah telah didepan mata, yang mana Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi menjelaskan dalam tulisannya di muslim.or.id bahwasanya hari Arafah merupakan hari yang penuh dengan keutamaan, karena ini adalah hari dimana :

1. Hari Allah membuka pintu maghfirah (ampunan) seluas-luasnya.
2. Hari bagi para jama’ah haji untuk wukuf yang merupakan inti haji.
3. Hari penyempurnaan agama dan nikmat yang agung kepada ummat Islam.

Ummul mukminin Aisyah pernah menuturkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda :


مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُوْ ثُمَّ يُبَاهِيْ بِهِمْ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُوْلُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟


“Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikatnya seraya berkata : Apa yang mereka inginkan ?” (HR. Muslim no. 1348).

Imam An-Nawawi berkata : “Hadits ini jelas sekali menunjukkan keutamaan hari Arafah”.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Ssallam juga bersabda :


إِنَّ اللهَ لَيُبَاهِيْ الْمَلاَئِكَةَ بِأَهْلِ عَرَفَاتٍ يَقُوْلُ: اُنْظُرُوْا إِلىَ عِبَادِيْ شَعْثًا غَبْرًا


“Sesungguhnya Allah membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para malaikat. Allah berkata kepada mereka : Lihatlah para hambaKu, mereka dalam keadaan kusut dan berdebu” (HR. Ibnu Khuzaimah, no.2839, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Khuzaimah).

Maka semestinya bagi kita untuk memanfaatkan hari Arafah untuk memperbanyak pundi-pundi pahala sebagai bekal menghadap Sang Maha Kuasa.

Diantara amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa, berdasarkan hadits dari Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab:


يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ


“Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang” (HR. Muslim no. 1162).

Subhanallah, alangkah murahnya kasih sayang Allah kepada hambaNya. Hanya dengan modal amalan yang sederhana tapi pahalanya begitu melimpah. Bukankah kita adalah makhluk hina yang berlumuran dosa ? Bukankah kita sangat butuh pada ampunanNya ?

Sungguh berbahagia orang yang menghidupkannya dan sungguh rugi orang yang melalaikannya.

Dan diantara amalan yang ditekankan juga adalah memperbanyak doa di hari Arafah. Karena doa saat itu adalah mustajab. Dan ini merupakan keadilan Allah. Jika para jamaah haji yang sedang wukuf doanya mustajab, demikian juga yang tidak haji disyariatkannya puasa karena doa orang puasa juga mustajab.

Atasnya, mengambil faedah dari tulisan beliau Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi, selayaknya bagi seorang mukmin yang mengaku cinta kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam tatkala berjumpa dengan hari Arofah selayaknya bagi kita untuk :

Menjalankan puasa Arafah
Memperbanyak doa
Bertaubat dengan sebenar-benarnya.

Wallohu Ta'ala a'lam...

-----

Ditulis dan disusun oleh Abu Bilal, 10 September 2016
Referensi : Muslim.or.id, buletin Maqwa
Mari bersilaturahmi lewat Twitter @paknebilal atau Facebook Mas Ivan

0 komentar:

Gunakan format [video]youtube-or-vimeo-video-link[/video] jika ingin berkomentar disertai youtube video.
Atau silakan gunakan format [img]image-link[/img] jika ingin berkomentar disertai gambar.